kilaspendidikan.com, Berita Nasional – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) terus berupaya mengatasi ketimpangan pendidikan di daerah 3T (Terdepan, Terluar, dan Tertinggal). Salah satunya adalah turun ke lapangan mendengar berbagai aspirasi seputar dunia pendidikan.
Kali ini, Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen), Fajar Riza Ul Haq, hadir di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat untuk berdialog dengan kepala sekolah dan pemangku kepentingan pendidikan di daerah 3T (Terdepan, Terluar, dan tertinggal).
Dalam pelaksanaan diskusi yang berlangsung Jumat (19/1), Wamendikdasmen menyampaikan pesan Presiden Republik Indonesia yang menekankan perlunya tinjauan pejabat ke lapangan untuk mendengar suasana kebatinan masyarakat khususnya tentang pendidikan.
“Kami harus sering turun ke lapangan dan hadir langsung mendengar suara-suara para guru dan tenaga pendidikan di Kabupaten Sintang khususnya soal pendidikan di daerah 3T,” ujarnya seraya menjelaskan rutinitas yang belakangan sering ia lakukan yakni turun ke lapangan.
Kesempatan berdialog di daerah, menurut Fajar menjadi momen yang baik untuk mendengar berbagai masukan dari kepala sekolah dan pemangku kepentingan dalam meningkatkan kualitas dunia pendidikan di wilayah 3T. Beberapa hal yang menjadi topik utama biasanya berhubungan dengan kesejahteraaan guru dan sarana parasarana sekolah.
Ia menambahkan pentingnya sinergitas pusat dan daerah dalam mengawal berbagai kebijakan pendidikan. “Kolaborasi dari pemerintah pusat, provinsi dan daerah menjadi kunci untuk menyelesaikan pendidikan di Indonesia,” imbuhnya.
Setibanya di Pendopo Sintang, rombongan Wamendikdasmen disambut meriah oleh para peserta diskusi. Semangat memajukan pendidikan di Kabupaten Sintang sangat terasa di daerah itu.
Dalam pelaksanaan Diskusi Pendidikan di Pendopo Bupati Sintang, Wamendikdasmen didampingi Sekretaris Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Direktur Sekolah Dasar, Pelaksana tugas (Plt.) Direktur Pendidikan Profesi Guru, Wakil Bupati Sintang, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi, Rektor Universitas Muhammadiyah, dan Kepala Sekolah 3T sebagai peserta diskusi.